- Beranda
- Indexs Berita
- PERKEMBANGAN TREND GAYA RUMAH MINIMALIS MODERN SAAT INI
24 Oktober 2013 - 23:09:53 WIB
Beberapa tahun belakangan ini, tren atau gaya arsitektur di Indonesia cenderung ke arah minimalis. Sebenarnya apa yang disebut Minimalisme itu?
Pada
dasarnya, arsitektur minimalis merupakan modifikasi aliran desain
bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering
pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.
Di
Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis,
semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang
cenderung monoton, banyak ornamen, susah dibersihkan dan lain-lain. Di
lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia
pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun
tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.
Minimalisme pun
rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus, dengan saking
inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun
dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton yang
diterapkan secara total pada suatu bangunan rumah tinggal.
Tak
bisa dipungkiri, desain bangunan rumah minimalis yang sering kita lihat
di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak
di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak
beton kurang cocok.
Pada musim panas, dak beton menerima panas
terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada
ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim
penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi
masalah yang umum terjadi.
Meski sebetulnya, beton cor dapat
disubstitusi dengan material lain seperti atap baja ringan, pada
prakteknya, radiasi panas matahari tetap menjadi masalah. Pada saat
terik panas ruang pun dapat meningkat. Saat hujan, suara berisik air
yang mengenai permukaan atap menjadi pengganggu.
Elemen lain yang
tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela.
Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat
dari bahan tahan cuaca seperti aluminium. Karena bangunan minimalis
cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan
jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai
susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar
matahari.
Nah, dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengadaptasi trend arsitektur minimalis pada bangunan seperti rumah tinggal tidaklah dilarang atau salah. Tetapi trend minimalis yang ada juga harus disesuaikan dengan karakteristik tropis di Indonesia supaya jangan sampai terjadi "korban trend". Hal diatas hanyalah beberapa unsur saja dari unsur- unsur lainnya yang harus diperhatikan.